Tepat 2 hari yang lalu tanggal 14 Oktober, saya kembali mengalami kecelakaan. Kali ini cukup parah. Fairing hancur dan beberapa part bengkok. Lengan dan bahu saya juga mengalami memar. Saya sendiri cukup lalai karena tidak menuruti anjuran dokter untuk tidak beraktifitas berat karena saya di diagnosa atas penyakit GERD.
Tiga minggu absen dari kegiatan bermotor sangat menjemukan. Tidak dapat menikmati matahari pagi di perbukitan, hangatnya kopi dan obrolan-obrolan kecil. Sesuai dengan filosofi dari hal yang saya bagi dalam blog ini.
Malam saat kejadian, saya mendapatkan pesan Line berupa ajakan untuk kopi darat dengan beberapa teman dari Ketan Bakar Gracia (salah satu milis kelompok riding yang saya ikuti). Rencananya sekalian night riding. Karena sedang benar-benar bosan, akhirnya saya memutuskan untuk berangkat.
Titik kumpul seperti biasa, KFC Setiabudi. Karena kondisi sudah baik dan sudah dapat makan makanan yang solid, saya pun memesan sembari menunggu yang lain tiba. Sempat pula mengobrol dengan beberapa teman yang lain. Tepat pukul 11 malam, kami memutuskan untuk akhirnya berangkat.
(Ketan Bakar Gracia)
Sampai di lokasi, seperti biasa, melanjutkan mengobrol, sharing tentang mesin dan helm juga beberapa hal lain diluar konteks permotoran. Tiga minggu absen bukan berarti motor saya dianggurkan. Malah saya
sempat melakukan mod dan service kecil. Juga dilakukan
penggantian knalpot freeflow ZRC. Setelah dilakukan penyesuaian di sana-sini tenaga yang dihasilkan pun naik. Ada beberapa teman yang ingin mencoba motor saya. Saya pun memberikan kunci dan membiarkan
(Obrolan Hangat Ditemani Secangkir Kopi dan Jagung Bakar)
Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari dan kami memutuskan untuk turun dan pulang. Karena sudah terlalu larut saya memilih untuk berada di barisan belakang karena ingin jalan lebih santai.
Namun naas, 2 km dari hutan pinus saya mengalami kecelakaan. Material batu dari sebelah kiri jalan tiba-tiba menggelinding dan mengenai ban depan. Saya tidak dapat mengendalikan motor dan akhirnya langsung melepaskan. Saya terseret ke trotoar sedangkan motor terlempar ke parit. Disini riding gear yang saya kenakan bekerja dengan baik. Telah melindungi bagian vital dari tubuh. Beberapa teman yang dibelakang saya langsung berhenti dan menolong. Ada pula yang menghubungi dan menyusul teman-teman sudah jauh di depan untuk memberi tahu.
(Tuas rem belakang bengkok dan knalpot penyok)
Motor ditarik keluar. Setelah saya merasa cukup kuat, saya berdiri, melakukan pengecekan terhadap motor kemudian duduk kembali sambil istirahat sejenak. Tidak ada masalah pada mesin. Masih dapat digunakan dengan baik, setidaknya tidak perlu di storing dengan mobil pick up. Lengan kanan saya mengalami memar dan tidak dapat menarik tuas kopling. Akhirnya saya bertukar motor dengan teman. Saya pun dikawal sampai kostan.
(Reflektor pecah dan bagian fairing lecet dan patah)
Agak ironis memang, ketika saya mendukung kampanye Zero Accident malah saya sendiri mengalami kecelakaan yang cukup parah. Malam itu juga kembali menambah pelajaran beserta jarak tempuh yang saya lalui. Riding gear yang baik, fokus dan attitude dijalan merupakan hal yang mutlak. Namun bagaimanapun kita tetap tidak dapat melawan alam. Tetap berhati-hati dan selalu sigap selama perjalanan.