Monday, September 12, 2016

Riding Activity #2 : Sunday Morning Ride

Hari minggu menjadi hari terbaik untuk melakukan hal-hal di luar pekerjaan dan rutinitas umum. Baik mengurus rumah, berlibur, berolahraga pagi, menambah pengetahuan, dan berbagai hal-hal menarik lainnya. Bagi kalangan motorcycle enthusiast tentunya juga memiliki kegiatan sendiri di minggu pagi yang dingin.

Sunday Morning Ride, yang kemudian disingkat sebagai Sumori, merupakan kegiatan riding yang dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok. Daerah yang menjadi tujuan pun bermacam-macam. Berbeda-beda pada setiap kota. Umumnya yang dicari adalah jalanan yang sepi dan memiliki banyak tikungan.  

Di kota Bandung sendiri, daerah yang menjadi jalur primadona bagi para rider adalah Jalur Lembang-Subang. Puluhan bahkan ratusan motor berbondong-bondong mendatangi daerah ini setiap minggu pagi. Sekadar melepas penat menikmati udara, mengobrol dengan teman dan memacu sang kuda besi. 
Para rider Bandung yang akan "ber-Sumori" umumnya berkumpul terlebih dahulu di KFC Setiabudi. Menunggu teman-teman satu kelompoknya sembari sarapan. Dari jenis motor sendiri juga cukup bervariatif, mulai dari sportbike, naked bike, cruiser, supermoto, scooter, dan lain-lain. Setelah lengkap, kemudian berangkat menuju tujuan utama.

Tujuan akhir dibagi dua yaitu Riung Rangga (Ciater Highland Resort) dan Saung Gracia (Gracia Spa Resort). Tergantung komunitas dan kebutuhannya. Saya sendiri lebih sering nongkrong di Saung Gracia karena lebih banyak kenalan dan banyak warung-warung berjejer di sana sehingga lebih mudah untuk sarapan pagi jika saat di titik kumpul awal belum sempat sarapan.


(Menembus Hutan Pinus)

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, jalur ini menyediakan banyak tikungan yang menantang dan cukup renggang. Motor bisa dipacu antara 60%-80% dari keseluruhan tenaganya. Namun pada motor-motor dengan kubikasi lebih besar sepertinya akan lebih kecil. 

Tentunya hal-hal ini tetap dilakukan dengan aman. Tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Baik jarak, jalur dan kecepatan tetap harus dijaga sesuai dengan kemampuan diri. Tidak boleh memaksakan diri dan motor. Bisa dibilang tempat ini merupakan versi lokal dari Mulholland Drive, California.


 (Line yang tegas, pada jalur kosong, tidak melewati garis putih dan posisi tubuh yang tepat saat cornering)

Cukup disayangkan saat ini banyak yang menjadikan tempat ini sebagai ajang pencarian eksistensi. Motor dipacu sekencang-kencangnya. Salip menyalip di tempat yang berbahaya dan kurang tepat sering dilakukan. Tidak jarang juga kecelakaan terjadi. Baik tunggal maupun melibatkan pengendara lain. 


(Lowside, kecelakaan ringan)
Di Indonesia karena filtering (*) untuk motor sering dilakukan dan untuk batas kecepatan sendiri belum terlalu ditegaskan rasanya hal ini masih legal untuk dilakukan. Pada akhirnya, kembali lagi pada tanggung jawab si pengendara dalam mengendalikan diri dan kendaraannya.



No comments:

Post a Comment